Minggu, 05 Februari 2012

Menanti Sebuah Jawaban





      Duduk di kursi, di depannya meja belajar, pandangannya melihat pada luar jendela di hadapannya. Ingatan Lala teringat akan sebuah pertemuan di sebuah lembaga pendidikan di satu minggu yang lalu. Hingga dirinya terperanjat sadar saat suara-suara panggilan ibunya terdengar di balik pintu kamarnya. Lembaran-lembaran kertas yang berisikan setiap catatan yang berisikan mimpi-mimpinya sempat tercerai pada waktu itu, segera Lala merapihkannya yang akhirnya dia simpan di dalam laci meja belajarnya. " Sebentar bu.." Lala menjawab yang bermaksud menghilangkan kegelisahan ibunya.
      Tangannya segera meraih gagang pintu dan menekannya ke bawah. Dan baru kemudian Lala saat itu teringat bahwa pintu kamarnya itu terkunci. Genggam tangan yang melekat pada gagang pintu dia lepas dan meraih kunci yang berada di bawah gagang itu dan kemudian memutarnya. Suaranya begitu cepat. Suara hentakan sangat pendek yang pernah dirinya ingat bahwa suara itu seperti pistol mainan yang dia peroleh saat dirinya kelas 3 SD dari ayahnya yang baru pulang dari Singapur.
       " Ada apa bu?" Tanya Lala. Nada yang begitu pelan dengan menunjukan harapan bahwa dirinya sangat mencintai dan menghormati ibunya. Baginya sosok yang paling dicintai di dunia ini adalah ibunya.
      " Itu ada telpon, segera kamu angkat!" Jawab ibunya lirih namun tegas dan berwibawa.
      Segera Lala pun bergegas menuju telpon dan mengangkatnya. Bercakap-cakap. Setelah Lala meletakan gagang telpon. Dia mengucapkan " Alhamdulillah........Terima kasih ya Tuhan, jawaban telah aku terima. Sekarang satu mimpiku telah tercapai."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kesungguhan dan ketulusan untuk melakukan perbuatan adalah sesuatu untuk mendapatkan keinginan yang bisa menjadi buah kenikmatan