Senin, 17 Desember 2012

Pro dan Kontra Remedial (Tanggapan dan Permintaan Siswa)

Pro dan Kontra Remedial (Tanggapan dan Permintaan Siswa)


       Kata remedial ditujukan pada sebuah kata bhs Inggris yaitu "remedy" (obat / alat untuk meningkatkan kekuatan juga memperbaiki sesuatu). Ini ditujukan pada kesamaan dan tujuan makna yang ingin disampaikan. Bahwa instrumen yang di berikan tentunya adalah hal-hal yg diperlukan untuk tujuannya tertentu.

" Pa ko saya di remedial?'
       Alasannya yang utama tentu hasilnya adalah dibawah nilai yang diharapkan. Kata lain adalah tidak lulus. Kata tidak lulus ini berarti sebuah kata yang memiliki arti yang sebenarnya bahwa si penanya benar-benar tidak bisa mengikuti jenjang berikutnya. Pedomannya yaitu di dasarkan pada standar kriteria kelulusan tertentu atau yang dikenal dengan SKL. Sekarang saya balik tanya ke si penanya, " Apa saat ujian bisa menjawab soal dan apa yakin jawabannya benar?" Terjawab bahwa "Sulit pa"

"Pa, teman saya kan nyontek dan yakin jawaban saya dan teman saya tidak berbeda jauh. Ko saya di remedial, dia tidak?"
       Walah ... ketauan tuch ternyata ujiannya contek mencontek ya! Harus belajar dong jangan mencontek. Si penanya dan temannya saling mencontek dan bekerja sama, hanya setelah diperiksa dinilai dan didasarkan pada Standar Kelulusannya si penanya ternyata dibawah temannya. Artinya hasil yang ada adalah si penanya mendapatkan hasil di bawah standar kriteria lulusan (SKL) sedangkan teman si penanya sebaliknya.

"Tapi pa ko nilainya beda jauh, saya yakin ko lembar jawabannya tidak beda jauh"
       HAHAHA......jadi tanda tanya ko bisa yakin begitu. Begini, ada dua peran guru selain peran-peran lainnya yaitu guru berperan sebagai assessor (penilai) dan motivator(pendorong). Saat melihat ke standar kriteria lulusan yaitu guru melihat dan memeriksa hasil dari instrumen-instrumen tes yang di berikan, di sini merupakan bagian dari peran assessor. Maka sebagai assessor harus objektif bahwa yang dibawah standar kelulusan harus dinyatakan bahwa itu dibawah standar kelulusan.
        Dan peran motivator (pendorong) adalah memelihara semangat dan kebaikannya. Adapun nilainya beda dan mungkin beda besar dengan si penanya, toh berdasarkan standar kriteria artinya sudah lulus. Nilainya beda besar dengan si penanya tentu itu hasil kebijakan guru sebagai motivator, dengan perhitungan tingkat tertentu dan berdasar pada kode etik.

                                           page 1 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kesungguhan dan ketulusan untuk melakukan perbuatan adalah sesuatu untuk mendapatkan keinginan yang bisa menjadi buah kenikmatan